You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Tapong
Desa Tapong

Kec. Maiwa, Kab. Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan

Seminar Awal Program Kerja Mahasiswa KKN UMPAR Angkatan XXVI Tahun 2024, Desa Tapong, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, dibuka dengan Semangat Kolaborasi. https://desatapong.id/index.php/artikel/2024/8/9/seminar-awal-program-kerja-mahasiswa-kkn-umpar-angkatan-xxvi-tahun-2024-desa-tapong-kecamatan-maiwa-k Eksplorasi Potensi Wisata Desa Tapong: Air Terjun Lasalassang sebagai Permata Tersembunyi https://desatapong.id/index.php/artikel/2024/8/28/eksplorasi-potensi-wisata-desa-tapong-air-terjun-lasalassang-sebagai-permata-tersembunyi

Mengintip Proses Pembuatan Gula Aren: Dari Nira hingga Gula Manis

Mursalim 03 September 2024 Dibaca 34 Kali
Mengintip Proses Pembuatan Gula Aren: Dari Nira hingga Gula Manis

Desa Tapong, Agustus 2024 – Desa Tapong, yang dikenal akan kekayaan alam dan budayanya, memiliki salah satu produk unggulan yang dihasilkan melalui proses tradisional yang unik, yaitu gula aren. Gula aren, yang terbuat dari nira pohon aren, menjadi salah satu komoditas penting bagi masyarakat setempat. Tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, gula aren juga menjadi sumber penghasilan yang berharga bagi para petani di desa ini.

Pada kesempatan ini, kami berkesempatan untuk mengintip langsung proses pembuatan gula aren, mulai dari penyadapan nira hingga menjadi gula manis yang siap dinikmati. Proses pembuatan gula aren di Desa Tapong masih dilakukan secara tradisional, dengan mempertahankan metode-metode yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Proses pembuatan gula aren dimulai dengan penyadapan nira dari pohon aren. Nira adalah cairan manis yang dihasilkan dari tandan bunga pohon aren. Setiap pagi, petani aren memanjat pohon yang tingginya bisa mencapai puluhan meter untuk menyadap nira. Dengan menggunakan peralatan sederhana, seperti pisau sadap dan wadah bambu atau plastik, nira ditampung dari tandan bunga yang telah dipotong ujungnya.

Penyadapan ini memerlukan keahlian khusus, karena kesalahan dalam menyadap bisa mengakibatkan aliran nira terhenti atau kualitas nira yang didapat menjadi buruk. Biasanya, satu pohon aren dapat menghasilkan sekitar 10 hingga 15 liter nira per hari, tergantung kondisi pohon dan cuaca.

Setelah nira disadap, langkah selanjutnya adalah proses pengolahan nira menjadi gula. Nira yang baru disadap langsung dimasak untuk menghindari fermentasi yang bisa merusak rasa. Nira dimasukkan ke dalam wajan besar yang terbuat dari tembaga atau besi, kemudian dipanaskan di atas tungku kayu bakar.

Proses perebusan nira ini memerlukan waktu beberapa jam, tergantung pada jumlah nira yang dimasak. Sambil terus diaduk, nira akan perlahan-lahan berubah warna menjadi kecoklatan dan mulai mengental. Pada tahap ini, diperlukan kesabaran dan ketelitian, karena jika terlalu lama atau terlalu cepat, gula yang dihasilkan bisa menjadi terlalu keras atau terlalu lembek.

Setelah mencapai konsistensi yang diinginkan, nira kental tersebut segera dituangkan ke dalam cetakan yang biasanya terbuat dari batok kelapa atau bambu. Cetakan-cetakan ini berfungsi untuk membentuk gula aren menjadi padat dengan bentuk yang khas. Gula yang masih panas dibiarkan mengeras secara alami selama beberapa jam hingga siap untuk dikeluarkan dari cetakan.

Setelah mengeras, gula aren siap untuk dikemas atau dijual. Proses ini, meski terlihat sederhana, memerlukan keterampilan dan pengalaman untuk menghasilkan gula aren dengan kualitas terbaik – gula yang manis, beraroma khas, dan memiliki tekstur yang halus.

Pembuatan gula aren di Desa Tapong bukan hanya sekadar proses produksi makanan, tetapi juga merupakan bagian penting dari kearifan lokal yang terus dijaga oleh masyarakat. Dengan mempertahankan metode tradisional, para petani aren di desa ini tidak hanya menjaga kualitas produk, tetapi juga melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak lama.

Gula aren hasil dari Desa Tapong terkenal akan rasanya yang autentik dan kualitasnya yang tinggi. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli, baik dari dalam maupun luar daerah. Selain itu, pembuatan gula aren juga menjadi sarana penting untuk menjaga keberlanjutan ekonomi masyarakat desa, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada dunia luar.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image